PENGERTIAN
VIRUS
Kata “virus” ini berasal dari bahasa Latin, yaitu virion yang artinya adalah racun. Virus itu sendiri selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga bisa dibilang sulit sekali mati atau hilang. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan muncul virus-virus baru yang terkadang bisa saja membuat manusia atau makhluk hidup lainnya sakit.
Tanpa menumpang ke tubuh inangnya, ia
tidak bisa mereplikasi diri. Beberapa spesies organisme ini bahkan dapat
membunuh sel inangnya untuk dapat berkembang biak. Jika ia tidak menemukan
inang, virus tidak bisa hidup dalam waktu yang lama, Grameds.
CIRI-CIRI
VIRUS
Virus sering diperdebatkan statusnya
sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya
secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini, ia selalu terasosiasi dengan
penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya influenza dan HIV), hewan
(misalnya flu burung), atau tanaman (misalnya mosaik tembakau). Lalu apa saja
ciri- ciri yang dimiliki oleh virus? Berikut beberapa diantaranya:
1.
Hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang
diselubungi oleh kapsid atau selubung protein. Asam nukleat ini yaitu DNA atau
RNA.
2.
Ukurannya sangat kecil yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk
1 nm sama dengan 10-9 m.
3.
Tubuh virus tidak berbentuk sel. Sehingga virustidak
memiliki inti sel, membran plasma, dan sitoplasma.
4.
Hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup
atau dikenal juga sebagai parasit intraseluler obligat.
5.
Merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk
metaorganisme merupakan suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki
sifat yang dapat dikristalkan dan makhluk hidup atau dapat berkembang biak.
6.
Memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus
yaitu bulat, batang, bentuk T, dan silindris.
STRUKUR
TUBUH VIRUS
Pada umumnya struktur tubuh yang
dimiliki oleh virus terdiri dari asam nukleat dan kapsid. Selain itu,
mikroorganisme ini juga memiliki struktur tambahan, seperti asam nukleat ini
terdiri dari DNA atau deoxyribo nucleid acid
atau RNA atau ribonucleid acid. Secara umum,
struktur tubuh virus terdiri atas 4 bagian utama, yaitu kepala, isi tubuh,
ekor, dan kapsid.
1. Kepala
Struktur Virus Kepala Virus memiliki
kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi kepala
ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun oleh protein.
Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid bisa berbentuk
bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid
tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
2. Isi Tubuh
Isi Tubuh virus atau biasa disebut
virion adalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam nukleat (DNA atau
RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Isi
tubuh biasanya berupa RNA yang berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau
polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis,
influenza, dan radang mulut dan kuku.
3. Ekor
Ekor adalah bagian dalam struktur tubuh
virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor
yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang
berisi benang dan serat halus.
4. Kapsid
Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian
kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA.
Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari
kondisi lingkungan luar. Struktur
virus kapsid adalah struktur virus yang letaknya berada di luar virus dan
memiliki kandungan subunit berupa protein yang cukup banyak. Kandungan tersebut
lebih dikenal dengan sebutan kapsomer. Bentuk kapsid bisa dibilang cukup
beragam, sehinga bisa memengaruhi bentuk virus itu sendiri.
Sejarah
Ditemukannya Virus
Pastinya belum banyak orang yang tahu
sejarah pertama kali ditemukannya virus. Oleh karena itu, di bawah ini akan
dijelaskan lsedikit tentang pertama kali virus ditemukan.
1. Adolf Meyer
Jika berbicara siapa pertama kali yang menemukan adanya virus di dunia ini, maka jawabannya adalah Adolf Meyer yang merupakan seorang ilmuwan dari Jerman. Ia pertama menemukan virus pada tahun 1883 melalui pengamatannya terhadap daun tembakau yang di mana daun tersebut terdapat bitnik-bintik kuning. Setelah melihat hal itu, Adolf Meyer mulai melakukan penelitiannya dengan cara mengekstraksi getah tembakau yang kemudian menyemprotkannya pada daun tembakau yang kondisinya dalam keadaan sehat. Getah yang sudah disemprotkan, ternyata membuat daun tembakau (sehat) menjadi muncul bitnik-bintik kuning. Berkat rasa penasarannya, Adolf Meyer mulai mencari tahu penyebab daun tembakau muncul bitnik-bintik kuning dengan menggunakan mikroskop. Dari pengamatannya melalui mikroskop ditemukan bahwa daun tembakau (yang ada bintik-bintik kuning) tidak ada bakterinya. Dari penelitian dan pengamatan itulah, Adolf Meyer menyimpulkan bahwa daun tembakau menjadi tidak sehat karena didalamnya terdapat suatu makhluk yang ukurannya lebih kecil daripada bakteri.
2. Dmitri Ivanovsky
Setelah penemuan virus dilakukan oleh Adolf Meyer, maka di tahun 1892 ada seorang ilmuwan Bernama Dmitri Ivanovsky dan ia berasal dari Rusia. Bisa dibilang penelitian yang dilakukan oleh Dmitri Ivanovsky hampir sama dengan peneltian Adolf Meyer hanya saja perbedaannya terletak pada penyaringannya. Getah yang disaring oleh Dmitri Ivanovsky menggunakan saringan bakteri. Hasil saringan itu kemudian disemprotkan ke daun tembakau yang masih dalam keadaan sehat. Setelah disemprotkan, daun tembakau yang sehat berubah menjadi sakit. Hasil penelitian ini sama dengan Adolf Meyer yang di mana daun tembakau (sehat) berubah menjadi sakit karena adanya makhluk yang bisa membuat daun tembakau tidak sehat lagi.
3. Martinus Beijerinck
Peneltian terhadap virus terus
berkembang dengan menggunakan daun tembakau, hanya saja pada peneltian yang
dilakukan oleh Martinus Bejerinck lebih mengarah pada cara menghilangkan atau
menonaktifkan makhluk yang memunculkan penyakit. Ia merupakan seorang ilmuwan
yang berasal dari Belanda. Martinus
Beijerinck menggunakan alkohol untuk menonaktifkan makhluk yang bisa membuat
makhluk hidup menjadi sakit. Ternyata, penelitian itu tetap belum bisa
menonaktifkan makhluk yang berukuran lebih kecil dari bakteri dan Martinus
Beijeinck mengatakannya dengan sebutan virus lolos saring.
4. Wendell Meredith Stanley
Di tahun 1935, ada seorang peneliti yang
berasal dari Amerika Serikat, Wendell Merdith Stanley yang melakukan penelitian
terhadap mahkluk yang dapat menyebabkan daun tembakau menjadi sakit. Dari
penelitian yang dilakukan, ia berhasil mengkristalkan makhluk tersebut dan
kemudian penyakit yang terjadi pada daun tembakau dinamakan Tobacco Mosaic Virus (TMV).
Klasifikasi Virus
Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Sel Inang
1. Virus Penyerang Tanaman
Virus
ini bisa merusakan tanaman yang sedang kamu tanam dan rawat, contohnya Tungro
dan TMV.
2. Virus Penyerang Manusia
Virus
penyerang manusia sangatlah banyak dan beberapa virus ada yang membahayakan
manusia, seperti virus HIV influenza, virus corona, virus omicron, dan
lain-lain.
3. Virus Penyerang Hewan
Virus
penyerang hewan ini bisa membuat hewan yang kamu rawat jatuh sakita atau bahkan
mati, contohnya flu burung, rabies, dan sebagainya.
4. Virus Penyerang Bakteri
Virus
penyerang bakteri salah satu contohnya adalah virus T.
Klasifikasi
Virus
Berdasarkan
Ada atau Tidak Selubung di Nukleokapsid
1. Virus Berselubung
Virus berselubung adalah virus yang di dalam selubung itu ada glikoprotein dan lipoprotein, misalnya Paramyxovirus, Herpesvirus, Togavirus, Rhabdovirus, dan Poxyvirus.
2. Virus Telanjang
Virus telanjang adalah virus yang tidak
mempunyai selebung di nukleopasid, seperti Adenovirus, Reovirus,
Papovirus, dan Picornavirus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar